Osteoporosis

Mengenal Osteoporosis yang Sering Terjadi pada Lansia

Osteroporosis adalah suatu penyakit disebabkan oleh pengeroposan tulang. Faktor penuaan menjadi sebab utama timbulnya kondisi ini. Massa tulang berkurang seiring berjalannya waktu dan usia yang menyebabkan tulang menjadi murah rapuh. Kepadatan tulang yang menurun juga beresiko rentannya retak pada tulang.

Risiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan risiko pada pria. Meski umumnya osteoporosis dialami oleh wanita yang telah memasuki masa menopause, osteoporosis juga dapat terjadi pada pria, wanita yang berusia lebih muda, dan anak-anak. Osteopororsis bisa terjadi pada semua usia, baik usia remaja maupun dewasa. Namun osteoporosis lebih sering terjadi pada lansia di atas umur 40 tahun.

Banyak factor yang dapat mempengaruhi seseorang menderita osteoporosis, antara lain:

  1. Hormon
    Hormon estrogen pada wanita yang semakin berkurang. Sehingga kalsium tidak dapat diangkut ke dalam tulang secara maksimal. Kondisi ini semakin meningkat pada wanita usia di atas 75 tahun.
  2. Menopause
    Kehadiran menopause pada wanita menjadi tanda kemungkinan munculnya osteoporosis secara perlahan.
  3. Kekurangan Kalsium
    Hancurnya osteoklas dengan cepat dan tidak seimbang disebabkan oleh kurangnya kalsium.
  4. Obat-obatan
    Obat-obatan juga memicu terjadinya osteoporosis seperti pada konsumsi kortikosteroid jangka panjang, obat antikejang,, obatgt;tiroid, dan lain-lain.
  5. Keturunan
    Pengaruh geneti dari riwayat keluarga juga memicu terjadinya osteoporosis.
  6. Kurangnya berolahraga
    Olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan juga memperkuat otot dan tulang. Kurang berolahraga dapat menimbulkan rentannya tulang untuk menyebabkan osteoporosis.
  7. Stres
    Stres juga menjadi faktor resiko pada timbul osteoporosis karena pengaruh hormon kortisol yang meningkat sehingga menimbulkan pelapasan kalsium yang berlebihan.
  8. Minuman Soda
    Minuman bersoda mengandung fosfor yang dapat membawa kalsium keluar dari jaringan tulang sehingga menyebabkan osteoporosis secara perlahan

Beberapa gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami osteoporosis, yaitu:

  1. Sakit punggung
  2. Tinggi badan menurun
  3. Tulang mudah patah
  4. Rasa nyeri akibat patah tulang
  5. Postur tubuh bungkuk

Seseorang dapat didiagnosis mengalami osteoporosis dengan melalui 3 cara, yaitu dengan melakukan rontgen, DEXA Scan, dan FRAX. Penanganan yang tepat untuk para penderita ini adalah dengan melakukan konsultasi dengan dokter terkait pada layanan Kesehatan. Penanganan osteoporosis tidak bisa dilakukan sembarangan dan dianggap sepele karena tulang manusia memiliki fungsi yang sangat penting untuk kehidupan seseorang.

Lalu bagaimana cara mencegah agar seseorang tidak mengalami osteoporosis?

  1. Olahraga
    Cara yang mudah untuk mencegah timbulnya osteoporosis di usia tua adalah dengan rajin berolahraga. Olahraga seperti jalan kaki, jogging, mengangkat barbel ringan dapat membantu menguatkan otot dan tulang. Dengan melakukan olahraga akan membuat tulang menjadi lebih kuat.
  2. Hindari merokok dan minuman beralkohol
    Sebaiknya untuk menghindari minuman beralkohol dan rokok karena zat-zat kimia pada rokok dapat menimbulkan resiko buruk bagi kesehatan tulang dan organ lain di dalam tubuh. Lebih baik mengonsumsi minuman yang mengandung vitamin yang baik untuk tulang atau susu kalsium yang dapat memperkuat tulang.
  3. Berjemur
    Berjemur di bawah sinar matahari pagi sangat bermanfaat karena matahari pagi memberikan vitamin D alami yang dibutuhkan bagi tubuh. Vitamin D baik untuk Kesehatan kulit dan tulang manusia, sehingga dengan berjemur setiap hari pada pukul 08.00-10.00 dapat mengurangi risiko dari osteoporosis pada seseorang.

Pendaftaran Poliklinik via WhatsApp       

0811-1455-161

Customer Care                                                  

0812-8749-1826

Telepon                                                               

021-8798-5555

Media Sosial                                                      

rs.citama